BEBERAPA hari terakhir menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, berbagai harga kebutuhan pokok di tingkat eceran mengalami kenaikan. Bahkan, sayur mayur malah ada mengalami kenaikan sampai 200 persen lebih dan ada beberapa jenis sayur sulit didapat, Kamis (22/12/2022).
Harga kebutuhan pokok seperti beras mengalami kenaikan rata-rata Rp 1000 per kilo gram. Sehingga, beras dalam karung 10 kilo gram yang semula sekitar Rp 110 ribu naik menjadi Rp 120 ribu. Demikian juga dengan merek lain ukuran 5 Kg yang semula Rp 55 ribu menjadi Rp 60 ribu.
Kemudian, harga gula putih yang seminggu lalu sekitar Rp 13 ribu naik menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Sedangkan telur, terus merangkak yang semula antara Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu perpapapan sebanyak 30 butir, naik menjadi Rp 39 ribu sampai Rp 42 ribu perpapan.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan tidak mengalami kenaikan atau untuk ukuran 2 liter Rp 43 ribu dan ukuran 1 liter Rp 22 ribu. Hanya saja, untuk minyak goreng curah yang sempat Rp 12 ribu menjadi Rp 13.500 per kilogram.
Untuk kenaikan hasil pertanian, paling melejit, harga tomat yang semula Rp 6000 per kilogram melejit naik 100 persen menjadi Rp 12 ribu. Sedangkan kenaikan harga cabe berkisar Rp 5000 perkilogram dan bawang merah tidak mengalami kenaikan.
Kemudian, harga sayur bayam yang semula Rp 2000 per ikat naik menjadi Rp 3000. Bahkan, untuk sayur bayam malah mulai sulit ditemukan. Kenaikan paling drastis, harga kacang panjang yang semula Rp 3 ribu per ikat, melejit sampai Rp 10 ribu. Sedangkan beberapa sayur mayur seperti kol mengalami kenaikan Rp 500 per kilogram.
Sejumlah pedagang sayur mayur di Pasar Horas mengatakan, kenaikan hasil pertanian terjadi karena dipengaruhi cuaca yang saat ini sedang memasuki musim hujan. Bahkan curah hujan yang intensitasnya tinggi membuat transportasi pengangkutan hasil pertanian menjadi naik.
“Sayur mayur naik karena musim hujan dan tidak ada juga panen raya. Jadi, wajar harga sayur mayur naik. Bahkan, ada sayur yang persediaannya sangat sedikit seperti bayam, buncis dan kacang panjang juga,” ujar boru Sinaga pedagang sayur mayur di lantai dasar Pasar Horas Siantar.
Sementara, soal kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak makan dan lainnya menurut pedagang sepertinya sudah menjadi tradisi mengalami kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Biasalah, harga-harga kalau menjelang Natal dan Tahun Baru selalu naik. Begitu juga kalau mau bulan puasa dan Hari Raya. Tapi, kalau persediaan tetap ada. Faktor lain soal kenaikan harga mungkin penyesuaian kenaikan harga BBM,” ujar Tie pedagang sembako di Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, kota Siantar.
Sementara, saat Pemko Siantar melakukan Rapat koordinasi dengan pihak terkait di Siantar Hotel, Selasa (20/12/2022) lalu mengatakan bahwa soal persediaan barang tetap dikontrol. Demikian juga terkait dengan harga-harga kebutuhan pokok.
“Kita tetap pantau kesediaan dan harga sembako agar masyarakat tidak kesulitan memenuhi kebutuhannya di saat menjelang Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,” ujar Sekda Pemko Siantar Budi Utari. (In)