Partai Demokrat Siantar Buka Pendaftaran Bacaleg Gelombang II

Poto Bersama Foto: IN

SETELAH KPU RI menentukan nomor urut partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2024 dan Partai Demokrat tetap memiliki nomor 14 seperti Pemilu sebelumnya, DPC Partai Demokrat Kota Siantar, membuka pendaftaran Bakal Calon legislatif (Bacaleg) gelombang II, Kamis (15/12/2022).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC Partai Demokrat Kota Siantar, Gundian mengatakan, sebelumnya Partai Demokrat Kota Siantar telah membuka pendaftaran pada gelombang I, 10 Oktober 2022 lalu. Pendaftaran tetap berlangsung di sekretariat DPC Partai Demokrat Kota Siantar, di Jalan Raya, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan, Bacaleg yang sudah mendaftar sebanyak 20 orang dan ke depannya masih tetap dilakukan pendaftaran sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan. Setelah menerima berkas-berkas pendaftaran, Bapilu tetap akan melakukan verfikasi.

“Kalau ada belum lengkap, akan diberitahukan selanjutnya,” ujarnya pada pembukaan pendaftaran Bacaleg gelombang II yang turut dihadiri sejumlah pengurus Partai Demokrat Kota Siantar.

Selanjutnya, pendaftaran yang ditandai dengan penyerahan berkas-berkas, pertama dilakukan Ilhamsyah Sinaga yang juga sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Siantar. Kemudian, Moranida br Munthe dan Polma Hasudungan Sihombing.

Usai berkas-berkas, Ilhamsyah Sinaga mengatakan, pada pendaftaran gelombang II, merupakan pengembalian berkas untuk diverifikasi lagi sesuai Peraturan Organisasi (PO) yang ditetapkan DPP Partai Demokrat. Berkas-berkas yang diserahkan , mengacu kepada 6 PO.

Di antaranya, PO 1, surat permohonan, bersedia menerima keputusan, termasuk penjaringan, pelatihan dan kampanye. Kemudian, dari 6 PO yang sudah ditetapkan, PO 5, salah satu poin yang membedakan Partai Demokrat dengan partai lainnya terkait dengan kontribusi Caleg terpilih.

“PO kelima ini, apabila Caleg berhasil memperoleh kursi di legislatif, membuat surat pernyataan setuju dan bersedia memberikan kontribusi kepada Caleg di bawahnya. Soal besaran kontribusi akan ditentukan selanjutnya dan kalau tidak memberi kontribusi, siap menerima Pergantian Antar Waktu atau PAW,” ujar Ilhamsyah.

Lebih lanjut dikatakan, ada hal yang memang menarik dilakukan DPP Partai Demokrat saat mengikuti penentuan nomor urut Parpol yang dilakukan KPU RI yang akhirnya Partai Demokrat tetap mendapat nomor urut 14.

“Saat akan penentuan nomor urut itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan kaki datang ke kantor KPU pusat, diiringi pengurus DPP serta ratusan kader Demokrat,” ujar Ilhamsyah.

Jelang tiba di KPU, AHY dan massa Demokrat disambut tarian jalanan (street dance) Wota oleh sejumlah remaja berkaus Demokrat. Kemudian AHY menyatakan, Partai Demokrat siap mengikuti Pemilu, dan siap memperjuangkan perubahan dan perbaikan bagi Indonesia yang lebih baik.

“AHY dan rombongan DPP menggunakan jaket varsity bertuliskan angka 14. Spanduk dan poster perubahan dan perbaikan diusung oleh massa,” ujar Ilhamsyah menyampaikan relis pers dari DPP Partai Demokrat.

Hal lain yang menurut Ilhamsyah cukup menarik, hari pencoblosan Pemilu 2024 , persis tanggal 14. “ Jadi, pas, Partai Demokrat nomor urut 14, jadi angka 14 itu kami rangkai dengan huruf S dan P, jadi dibaca S14P,” jelas Ilhamsyah menirukan apa yang disampaikan AHY.

Dijelaskan juga, Siap memiliki arti, bersama rakyat kami siap memperjuangkan “Perubahan dan Perbaikan”. Perubahan dan Perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik ke depan, semakin maju, rakyatnya semakin sejahtera.

“Harapannya tentu ikhtiar, doa dan perjuangan kami bersama, Demokrat bisa sukses dan menang. Selain itu tentu juga harus bisa berperan lebih banyak lagi, baik di pemerintahan nasional maupun di parlemen,” ujarnya mengakhiri. (In)
Teks Foto:
Nara sumber sampaikan materi Sosialisasi Perda No 3 Tahun 2022 tentang Ripparkot Siantar
Foto: IN

Sosialisasi Perda Siantar No 3 Tahun 2022 Mengecewakan

Saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (Ripparkot) Siantar, para peserta yang terdiri dari Camat, Lurah dan sejumlah pelaku wisata lainnya, mengaku kecewa, Kamis (15/12/2022).

Pasalnya, kegiatan yang berlangsung di Hotel Sapadia Kota Siantar itu terkesan monton. Selain materi sosialisasi dinilai tidak pas dengan potensi pariwisata Kota Siantar, tiga nara sumber malah lebih banyak membacakan materi yang suidah ada pada peserta.

Setelah dua nara sumber, Esra Lora Luthfianti dan Yani Adiani selesai memaparkan materi tentang “Amanat Penyusunan Ripparkot” dan “Arahan Kepariwisataan Kota Siantar”, dilanjutkan dengan pemaparan nara sumber ketiga, Yani Adriani dengan material Perwilayahan Pariwisata Kota Siantar.

Namun, karena nara sumber terakhir itu juga hanya membacakan materi yang justru ada pada peserta sosialisasi, suasana sosialisasi membuat para peserta tidak fokus. Entah karena membosankan, sejumlah peserta keluar dari ruangan. Termasuk Sekda Kota Siantar, Budi Utari dan beberapa pejabat terkait lainnya.

Saat dilakukan tanya jawab, salah seorang peserta dari Kecamatan Siantar Barat, Supratman Malau mengatakan, kalau mengamati tentang Riparkparkot tersebut, banyak tidak sesuai dengan potensi pariwisata kota Siantar.

“Kalau program yang akan kita lakukan dari nol, tentu tidak pas dengan bacaan yang ada di kemeja panitia, “Transit No, Destinasi Yes”. Kalau program dimulai dari nol, itu namanya bukan rencana induk. Harusnya berangkat dari potensi yang sudah ada. Misalnya, sektor pendidikan, jasa kesehatan, jasa uang, sejarah dan kuliner,” ujarnya.

Selanjutnya, Kartini sebagai peserta dari Kecamatan Siantar Sitalasari, bicar secara blak-blakan kecewa dengan acara tersebut. Karena, dibenaknya yang dibicarakan bagaimana menggali potensi wisata yang sudah ada.

“Saya pikir sosialisasi ini mendatangkan pakar IT untuk publikasi potensi wisata. Harusnya, tentang perencanaan karya yang inovatif , bagaimana caranya kita sebagai pelaku wisata bisa termotivasi. Jadi saya kecewa. Sepertinya, kegiatan ini hanya untuk menghabiskan anggaran” tegas Kartini.

Pernyataan Kartini tersebut, mendapat aplusan meriah dari peserta sosialisasi lainnya. Bahkan, sejumlah Lurah se Kota Siantar ada berkomentar bahwa kegiatan tersebut tidak menarik dijadikan refrensi menggali potensi waisata di lingkungan kerja masing-masing.

“Saya juga kecewa karena nara sumber lebih banyak membaca tanpa ada terobosan tentang pemberdayaan potensi wisata. Tapi, mungkin apa yang dibilang peserta tadi, ada benarnya,” ujar salah seorang lurah yang duduk bersebelahan dengan Kru Senter News.

Khusus menjawab pernyataan Kartini, Esra Lora Luthfianti sebagai salah seorang nara sumber mengatakan, kegiatan tersebut memang bukan untuk menggali bagaimana caranya memberdayakan potensi wisata untuk dikembangkan.

“Ya, kegiatan ini hanya untuk soialisasi Perda No 3 tahun 2022 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Siantar,” ujarnya di penghujung sosialisasi dan hal tersebut juga dibenarkan moderator yang kemudian menutup sosialiasi.

Meski tanpa kesimpulan dan maupun sambutan penutup dari pejabat Dinas Pariwisata, apalagi Kadis Pariwisata Kota Siantar, Kusdianto tidak hadir, para peserta yang masing-masing mendapat nasi kotak, akhirnya bubar begitu saja. (In)

Pos terkait