Terima Bantuan, Pemilik Rumah Longsor Tetap Galau

Salah seorang warga yang teras rumahnya longsorFoto: IN 

MESKI telah menerima bantuan sembako, warga yang rumahnya longsor akibat galian kavling perumahan, di Gang Manunggal, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar masih tetap galau dan sulit tidur pada malam.

“Kami ada tujuh kepala keluarga yang rumahnya berada di tepi galian sebagai penerima bantuan sembako seperti beras, telur dan mie instan dari Camat Siantar Utara, Bapak Irwansah Saragih,” ujar Supradi alias Peno salah seorang warga setempat, Senin (7/11/2022).

Bacaan Lainnya

Namun, meski mengucapkan terimakasih telah menerima bantuan, hal yang paling ditakutkan warga, karena longsor semakin merlebar. Bahkan, saat musim hujan seperti sekarang berpotensi terjadi longsor susulan.

“Kalau hujan malam hari, saya sendiri jadi susah tidur karena harus berjaga-jaga,” ujarnya sembari mengatakan, sudah meminta plastik atau tenda biru kepada camat sebagai penutup tebing longsor agar curah hujan tidak langsung menyucur dan tebing longsor tidak semakin terkikis sehingga terjadi longsor susulan.

Karena kekawitaran tersebut, saat hujan deras yang berlangsung Minggu malam (6/11/2022), Peno langsung turun basah-basahan ke bawah longsoran tebing di depan teras rumahnya untuk membuat parit. Tujuannya, agar air tidak menggenang.

”Waktu hujan deras semalam itu, saya harus turun basah-basahan membuat parit dan parit itu memang bermanfaat karena air akhirnya mengalir ke tempat rendah,” ujar Peno yang langsung menunjuk parit buatannya berukuran sekitar 30 Cm dan lebar sekitar setengah meter.

Lebih lanjut dijelaskan, pihak pengembang “Kavling Bersama” memang ada membangun tembok berupa bronjong untuk menahan longsor. Tapi, karena bronjong itu tak kunjung selesai, tetap saja terjadi longsor. “Kalau bronjong segera diselesaikan, longsor bisa diantisipasi dan tidak semakin melebar seperti sekarang,” ujarnya.

Hal lain yang sangat dikeluhkan, pembuatan bronjong malah terhenti karena gaji pekerja dikatakan tersendat-sendat. Sementara pihak pengembang sulit dihubungi untuk bertanggungjawab atas atas longsor rumah warga.

“Payah kali dihubungi pihak pengembang itu. ‘Ngeri kalilah pokoknya. Apalagi pembangunan bronjong tersendat-sendat. Kalau tidak diselesaikan dalam waktu dekat ini, longsor teras rumah saya akan melebar dan rumah saya akan ambruk,” ujar Peno.

Camat Siantar Utara, Irwansyah Saragih yang menyerahkan bantuan mengatakan, pihak pengembang memang sulit dihubungi untuk bertanggungjawab atas terjadinya longsor di sekitar pemukiman warga tersebut.

“Lurah sudah menghubungi pengambang kavlingan itu supaya bertanggungjawab. Tapi, sampai sekarang belum jelas,” ujar Camat sembari mengatakan bahwa plastik atau tenda biru yang diminta warga, akan segera diberikan.

Sementara, terkait musim hujan yang berpotensi menimbulkan longsor, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar, Robert Samosir berharaap kepada masyarakat untuk tetap waspada. “Ya, masyarakat kita minta tetap waspada,” ujarnya. (In)

Pos terkait