MESKI tingkat partisipasi masyarakat untuk menunaikan hak pilihnya tergolong tinggi pada Pemilu 2024 mendatang, belum menjamin bahwa pesta demokrasi yang akan memilih calon legislatif (Caleg) berkualitas.
Pernyataan itu disampaikan Nazir Salim Manik dari Jaringan Pemilu yang juga mantan komisioner KPU Sumatera Utara sebagai nara sumber Sosialisasi Peningkatan Partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024. Berlangsung di Hotel Sapadia, Kota Siantar, Rabu (21/12/2022).
Di hadapan para jurnalis sebagai peserta sosialisasi dikatakan bahwa KPU haaris melakukan kolaborasi dengan pers untuk meningkatkan partisipasi pemilih tersebut. Namun, jangan hanya melakukan pendekatan kuantitas. Lebih dari itu juga mengarah kepada kualitas.
“Salah satu upaya yang dilakukan KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui sosialisasi ini sudah baik. Hanya saja, tidak hanya melalui pendekatan kuantitatif. Untuk itu, KPU perlu mendengar apa yang disampaikan para jurnalis melalui fungsiny sebagai alat social kontrol, ” ujar Nazir Salim.
Sebelumnya, Ketua KPU Siantar, Daniel MD Sibarani pada pembukaan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 tersebut menyatakan, partisipasi Pemilu Legislatif (Pileg) yang juga berdekatan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diharap terus meningkat.
Dijelaskan, pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, tingkat partisipasi masyarakat untuk memilih sampai 82 persen dari seluruh jumlah pemilih. Untuk Pemilu 2024, diharap terus meningkat atau minimal bertahan.
“Partisipasi pemilih indikator penting perjalanan Pemilu. Kalau partisipasi rendah, tentu mengecewakan. Untuk itu, berharap kepada pers menyebarkan informasi. Sehingga, dapat mensukseskan Pemilu,” ujar Ketua KPU Daniel MD Sibarani didampingi komisionaer KPU lainnnya Gina R Ginting dan Jaffar Sidiq.
Sementara, Kristian Silitongan dari pengamat yang juga sebagaia nara sumber mengatakan, soal partisipasi pemilih hanya etis. Namun, hal yang perlu menjadi catatan, terkait transaksional dan penetapan para Caleg yang ditentukan partai politik cendrung berada di ruang gelap.
Kemudian, Gunawan Purba sebagai nara sumber dari kalangan pers mengatakan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih salah satunya meningkatkan peran pers untuk mempublikasi informasi tentang Pemilu. Karenanya, KPU harus dapat memberi akses informasi kepada insan pers.
Ketika dilakukan tanya jawab, salah seorang peserta menekankan, dalam rangka meningkatkan kualitas paritisipasi Pemilu 2024, Bawaslu diminta bekerja ekstra. Kalau ada pelanggaran harus dieksikusi sesuai dengan ketentuan. Sehingga, dapat memberi pelajaran kepada Caleg atau partai politik untuk mengeliminir terjadinya pelanggaran dalam Pemilu. (In)